Seminar Pemberdayaan Prodi PMI IAIN Parepare Dorong Kolaborasi Lintas Disiplin untuk Masyarakat Islami Berkelanjutan Pinrang, 12 November 2...
Seminar Pemberdayaan Prodi PMI IAIN Parepare Dorong Kolaborasi Lintas Disiplin untuk Masyarakat Islami Berkelanjutan
Pinrang, 12 November 2025 — Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) IAIN Parepare kembali menunjukkan kiprahnya dalam mengarusutamakan gerakan pemberdayaan masyarakat Islami berbasis keberlanjutan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Seminar Pemberdayaan bertajuk “Kolaborasi Lintas Disiplin untuk Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Islami Berkelanjutan Berbasis SDGs” yang digelar secara hybrid di Wisata Pantai Lowita, Kabupaten Pinrang dan Zoom.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber nasional lintas kampus dan bidang keilmuan, yakni Dr. Widyarini, M.M., M.T. (Dosen UNINDRA Jakarta sekaligus Ketua IKABNAS 222), Dr. Shofiatul Jannah, M.H.I. (Universitas Islam Malang), dan Dr. Erliana Banjarnahor, S.E., Ak., M.Si., CFA., CA. (Universitas Trisakti). Seminar ini diikuti ratusan mahasiswa dan dosen dari berbagai prodi di lingkungan IAIN Parepare, UNINDRA, UNISMA, serta Universitas Trisakti.
Dekan FUAD: Kolaborasi Lintas Disiplin, Fondasi Masyarakat Islami Modern
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah IAIN Parepare menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat integrasi-interkoneksi ilmu yang menjadi ciri khas IAIN Parepare
“Pemberdayaan masyarakat tidak bisa lagi dilakukan secara sektoral. Diperlukan pendekatan kolaboratif yang menyatukan nilai keislaman dengan ilmu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Inilah wajah baru dakwah pembangunan dakwah yang solutif dan berorientasi pada keberlanjutan,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Beliau juga menekankan pentingnya seminar semacam ini sebagai ruang sinergi antara dunia akademik dan praktik sosial di lapangan, agar mahasiswa PMI mampu menjadi pemberdaya sejati di masyarakat. Sekaligus ucapan terimakasih kepada para pemateri yang ingin meluangkan waktunya hadir secara online di IAIN Parepare.
Ketua Prodi PMI: Mahasiswa Harus Menjadi Agen Perubahan
Sementara itu, Ketua Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Dr. Afidatul Asmar, M.Sos., dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi Prodi PMI untuk mencetak lulusan yang berkarakter, inovatif, dan mampu memadukan nilai-nilai Islam dengan pembangunan berkelanjutan.
“Seminar ini bukan hanya kegiatan akademik, tetapi juga proses pembentukan karakter mahasiswa agar mereka siap menjadi agent of change yang memahami kompleksitas sosial dan mampu menawarkan solusi Islami yang kontekstual,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa semoga kegiatan malam ini tidak hanya berhenti disini saja, namun juga dilaksanakan berkelanjutan baik dalam bentuk program tingkat dosen maupun mahasiswa, yang mana tidak hanya sebatas mou tapi juga ada aksi. Teruntuk HMPS PMI dan jajaran kalian orang hebat mensukseskan kegiatan ini dengan segala keterbatasan.
Dr. Widyarini: SDGs dan Nilai Islam Tidak Bertentangan
Dalam paparannya, Dr. Widyarini, M.M., M.T. yang hadir selalu keynote speech menekankan bahwa tujuan-tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) sejatinya sejalan dengan prinsip dasar ajaran Islam tentang keadilan sosial, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan
“SDGs bukan konsep Barat yang harus diwaspadai, tetapi ruang kolaboratif global untuk membumikan nilai-nilai Islam dalam pembangunan. Islam mengajarkan keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan itulah inti dari pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Ia juga mendorong mahasiswa PMI agar lebih aktif melakukan penelitian dan advokasi sosial yang berpihak pada masyarakat kecil dan rentan. Serta Kolaborasi lintas bidang (ekonomi, hukum, sosial, Teknik, agama) menjadi kunci agar SDGs dapat diwujudkan mulai dari level keluarga hingga kebijakan negara dalam hal ini Pemerintah.
Dr. Shofiatul Jannah: Pemberdayaan Harus Dimulai dari Literasi Sosial.
Dosen Universitas Islam Malang, Dr. Shofiatul Jannah, M.H.I., mengajak mahasiswa untuk melihat pemberdayaan bukan hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga dari aspek literasi sosial dan spiritual masyarakat
“Sering kali kita melihat masyarakat tidak berdaya bukan karena kekurangan sumber daya, tetapi karena minimnya kesadaran akan potensi mereka sendiri. Di sinilah pentingnya dakwah berbasis literasi sosial mengajarkan nilai Islam yang mencerahkan dan membebaskan,” tutur beliau dengan semangat.
Ia menambahkan bahwa Prodi PMI memiliki peluang besar menjadi pionir gerakan dakwah pemberdayaan berbasis community empowerment di Indonesia Timur. Lebih lanjut disampaikan integrasi nilai hukum keluarga menuju pembangunan berkelanjutan harus dimulai dari perubahan nilai dan kesadaran di dalam keluarga.
Dr. Erliana Banjarnahor: Kolaborasi Ekonomi dan Spiritualitas
Sementara itu, Dr. Erliana Banjarnahor, S.E., Ak., M.Si., CFA., CA. dari Universitas Trisakti menyoroti pentingnya kolaborasi antara pendekatan ekonomi dan spiritual dalam menggerakkan masyarakat.
“Pemberdayaan masyarakat tidak akan bertahan lama tanpa sistem ekonomi yang kuat. Namun, ekonomi yang kuat juga harus ditopang oleh etika dan spiritualitas. Di sinilah nilai Islam berperan penting dalam memastikan pembangunan berjalan secara berkeadilan,” paparnya.
Beliau juga mengajak mahasiswa untuk mulai berpikir kreatif dalam mengembangkan model usaha sosial berbasis komunitas dan kearifan lokal.
Mahasiswa PMI: Bangga Jadi Pemberdaya
Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi PMI dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian agenda akademik tahunan untuk memperkuat jejaring mahasiswa lintas prodi.
“Tagline kami, ‘Bangga Jadi Pemberdaya, Pemberdaya Jadi Budaya’, menjadi cerminan bahwa pemberdayaan harus menjadi karakter utama mahasiswa PMI,” ujarnya.
Seminar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan sesi foto bersama dari para pemateri dan peserta. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa semangat kolaboratif lintas disiplin menjadi kebutuhan nyata dalam menghadapi tantangan pembangunan masyarakat modern.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Prodi PMI IAIN Parepare semakin menegaskan posisinya sebagai pusat pengembangan keilmuan dan praktik pemberdayaan masyarakat berbasis nilai-nilai Islam. Kolaborasi lintas disiplin bukan sekadar jargon akademik, tetapi langkah konkret menuju terwujudnya masyarakat Islami yang berdaya, mandiri, dan berkelanjutan.








Tidak ada komentar