Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Pengelola Jurnal IAIN Parepare Ikuti Workshop Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik Kemenristekdikti

IAIN Parepare---Pengelola jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengikuti workshop pendampingan dan percepatan akreditasi jurna...


IAIN Parepare---Pengelola jurnal Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengikuti workshop pendampingan dan percepatan akreditasi jurnal ilmiah elektronik di Hotel Dafina, Majene Selawesi Barat (21/06).









Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia  yang bekerja sama  dengan Universitas Sulawesi Barat dan Relawan Jurnal Indonesia (RJI).





Para peserta yang hadir sebelumnya diseleksi oleh panitia pelaksana berdasarkan kriteria tertentu seperti memiliki jurnal elektronik pada lembaga. Berbagai pihak pengelola diundang seperti dari Jakarta, Buton termasuk IAIN Parepare.









Terdapat empat jurnal dari IAIN Parepare yang diundang di antaranya jurnal  Kuriositas (diterbitkan LP2M), Komunida (diterbitkan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah), Al-Maiyyah (diterbitkan LP2M) serta Al-Islah (diterbitkan Fakultas Tarbiyah).






Muhammad Aswad, Ketua Relawan Jurnal Indonesia




Muhammad Aswad, Ketua Relawan Jurnal Indonesia mengungkapkan workshop ini dilaksanakan dalam rangka percepatan jurnal akreditasi nasional.





“Sekarang Dikti itu targetnya sekitar 7.000 jurnal elektronik harus terakreditasi  se Indonesia,” ucap Aswad.





Muhammad Arsyad, Asesor.




Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu assessor
Muhammad Arsyad saat ditemui di lokasi kegiatan.





“Kita ingin supaya jurnal ini bisa bertambah lagi lebih cepat. Dengan cara seperti ini maka para pengelola jurnal bisa memperbaiki dan kita langsung assesmen, apa yang kurang terus diperbaiki lalu siap disubmit untuk akreditasi nasional,” jelas Arsyad.









Selain itu,  Arsyad mengungkapkan masih kurangnya jurnal terakreditasi nasional sehingga perlu melakukan pendampingan dan percepatan.





“Yang mau sarjana, master, doktor sekaligus yang mau professor itu seluruhnya butuh publikasi ilmiah. Kendala kita sekarang adalah jurnal terakreditasi nasional tidak mencukupi  sesuai yang disarankan artinya jurnal yang telah terakreditasi nasional itu masih kurang. Karena itu Kemenristekdikti melakukan percepatan akreditasi ,” jelas Arsyad.









Para pengelola jurnal IAIN Parepare mengaku bersyukur dengan adanya kegiatan ini, khususnya pada proses asesmen yang dapat memberikan acuan kepada para pengelola jurnal untuk memperbaiki kualiatas jurnal baik dari manajerial jurnal maupun substansi jurnal.





"Acaranya sangat bermanfaat peserta tidak sekedar menerima teori tapi satu per satu pengelola jurnal langsung dibimbing praktek manajerial OJS dan subtansi jurnal", ujar salah satu peserta workshop, Islamul Haq (pengelola Jurnal Kuriositas LP2M IAIN Parepare).






Tidak ada komentar