Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

MOMENTUM MUHASABAH, KEGEMBIRAAN DAN KEMENANGAN UNTUK SEMUANYA

  Oleh: Muhammad Jufri (Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Parepare) Apabila di akhir Ramadhan, hilal tidak tampak, maka...

 


Oleh: Muhammad Jufri (Ketua Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam IAIN Parepare)

Apabila di akhir Ramadhan, hilal tidak tampak, maka Puasa, Ramadhan 1442 H tahun ini, diistikmalkan yakni digenapkan 30 hari, maka Idul Fitri, 1 Syawal 1442 H adalah hari Kamis, 13 Mei 2021 M.  


‘Idul Fitri disyariatkan pertama kali pada tahun kedua Hijriyah, sebagaimana diriwayatkan dari Anas, katanya: "Ketika Rasulullah SAW. tiba di Madinah, mereka sudah mempunyai dua hari raya, dimana mereka bermain (bergembira). Lalu Beliau bertanya: "Dua hari raya apa ini? Penduduk Madinah menjawab: "Pada masa jahiliyyah, kami bermain (bergembira) pada dua hari raya ini. Mendengar jawaban mereka, maka Rasulullah SAW  bersabda: 

قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى

"Sesungguhnya Allah menggantikan dua hari itu dengan lebih baik, yakni hari raya ‘Idul Fitri dan hari raya ‘Idul Adhha. (HR. Ahmad dan Abu Daud dari Anas bin Malik).


Berkaitan dengan Idul Fitri dan keutamaannya, diisyaratkan dalam al-Qur’an:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri, dan menyebut nama Tuhannya, lalu dia shalat. (QS. al-A’la, 87: 14-15). 


Istilah قَدْ أَفْلَحَ dalam ayat ini, maksundnya قَدْ فَازَ sungguh telah meraih kemenangan, keuntungan, kegembiraan dan kebahagiaan. sukses dan berhasil setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan ibadah lainnya selama sebulan Ramadhan. 

Berasal dari kata itulah muncul doa dan saling mendoakan: 

من العائدين والفائزين


Artinya, semoga kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah, dan termasuk orang-orang yang meraih kemenangan, sukses dan berhasil”.


Di antara penafsiran ayat ini adalah sungguh beruntunlah orang-orang yang telah mensucikan dirinya, antara lain dengan membayarkan zakat fitrah, menyebut nama Tuhannya, antara lain dengan membaca Takbiran الله اكبر  , Tahlil,   لا اله الا الله dan Tahmid. الله اكبر ولله المحد

Setelah mengeluarkan zakat fitrah, membaca takbiran, lalu shalat, yakni Shalat ‘Idul Fitri. 


Menyambut 'Idul fitri dengan gembira meraih keberuntungan, kemenangan, dan kebahagiaan bukanlah hura-hura apalagi huru-hara, tapi kegembiraan yang diridhai Allah, selain yang disebutkan dalam ayat tersebut juga dilengkapi dengan, antara lain: 

1. Saling mengucapkan tahniah, ucapan Selamat, membaca doa dan mendoakan, serta saling maaf dan memaafkan, sebagai wujud kegembiraan dan kebersamaan. Misalnya, 

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1442 H

تقبل الله منا ومنكم , تقبل ياكريم

Semoga Allah menerima semua persembahan ibadah kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang Kembali kepada fitrah dan termasuk orang-orang berhasil meraih kemenangan, 

Mohon maaf lahir batin. 


2. Mengisi  malam ‘Idul Fitri dengan ibadah dan taqarrub kepada Allah. 

3. Menghidupkan sunnah takbiran sejak terbenam matahari akhir Ramadhan hingga shalat ‘id dilaksanakan.

4. Mandi, menggosok gigi, berpakaian yang terbaik, dan memakai parfum jelang keberangkatan menuju shalat ‘Idul Fitri.

5. Bersegera menuju tempat shalat ‘Idul fitri dengan tenang dan khusyu'. 

6. Sarapan sebelum berangkat shalat ‘Idul Fitri. 

7. Berangkat ke tempat shalat melalui jalan yang berbeda ketika pulang dari tempat shalat, kecuali kalau menyusahkan seperti macet dan lain-lain. Boleh jadi, hikmahnya agar kita menyaksikan dan banyak bertemu dengan orang lain, mengetahui bagaimana keadaan dan kondisi saudara-saudara kita. Semakin banyak jalan yang berbeda dilalui semakin banyak pula pengalaman yang dapat mengasah dan mencerahkan jiwa solidaritas sosial dan kemanusiaan. 

8. Bagi yang mempunyai kelebihan rezeki, sangat baik dan dianjurkan memperbanyak sedekah.

9. Bergembira dan menggembirakan sesama muslim 

10. Lebih mempererat persaudaraan di antara sesama, saling mengunjungi, saling memberi atau mengirim ucapan selamat dan bermaaf-maafan, dan saling bertukar hadiah dalam batas-batas yang wajar. Terutama kepada orang tua, mertua, keluarga terdekat, tetangga, dan saudara pada umumnya, sahabat-sahabat dan kawan-kawan. 


Dikarenakan lebaran Idul Fitri 1442 H / 2021 H,.  tahun ini, masih dalam bayang-bayang ancaman Pandemi Covid-19, maka harus tetap memperhatikan dan menjaga kesehatan diri dan menjaga kesehatan keluarga dan orang lain dengan cara tetap mengikuti protokol kesehatan. 


Kegembiraan seperti ini tidak hanya untuk kalangan laki-laki saja, melainkan kepada semua termasuk perempuan; yang sudah tua, anak-anak, gadis, bahkan bagi yang sedang haidh dan nifas pun boleh hadir di tempat shalat seperti lapangan, atau di halaman masjid, tapi keduanya tidak ikut shalat hanya mendengarkan khutbah saja. Ini menunjukkan betapa penting dan mulianya 'Idul fitri ini. 

Rasulullah SAW bersama para istri dan putri-putrinya pergi melaksanakan shalat ‘Idul Fitri.  


Saya dan keluarga mengucapkan Selamat menyambut dan Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1442 H. Taqabbalallahu Mina wa Minkum. “Minal ‘Aidin wal Faizin. Taqabbalallahu Minna wa Minkum. Mohon maaf lahir batin. 


Parepare, 30 Ramadhan 1442 H/13 Mei 2021 M.

Tidak ada komentar