Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Rektor IAIN Palu: “Kami Harus Memulai dari Titik Nol”

IAIN Parepare---  IAIN Datokarama Palu yang dipimpin oleh rektor Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, salah satu yang sangat terdampak ole...

IAIN Parepare--- IAIN Datokarama Palu yang dipimpin oleh rektor Prof. Dr. H. Sagaf S Pettalongi, M.Pd, salah satu yang sangat terdampak oleh terjangan tsunami dan gempa bumi berskala 7,4 SR yang telah menerjang kota Palu pada jumat, 28 September 2018.



Tidak ada Aktivitas kampus selain memindahkan puing-puing berserakan sekedar untuk dapat pijakan kaki saat memasuki area kampus. Kegiatan akademik terhenti seketika pasca kejadian. Sejumlah gedung dan ruang kelas mengalami kerusakan.

“Kampus kami Lumpuh total, software hilang karena gedung IT hanyut tidak ada bekas sama sekali akibat terjangan tsunami, bahkan stempel pun tidak ada yang tersisa”, urai Rektor IAIN Palu  dalam sambutannya saat menerima rombongan Rektor IAIN Parepare.



Kampus yang terletak di Jalan Diponegoro nomor 23 Lere Palu Barat, berbatasan langsung dengan anjungan Pantai Talise ini sehingga menanggung kerusakan  dampak bencana alam sekitar delapan puluh persen. “Kondisi ini makin diperparah akibat tindakan penjarahan yang dilakukan oleh oknum yang memanfaatkan kondisi kampus yang sepi. Beberapa komputer penyimpanan data di gedung yang masih dalam kondisi baik itu dijarah. Brankas yang ada di Fakultas dan Rektorat juga ikut raib, yang tersisa hanya brankas yang berada di gedung Pasca sarjana.  Lebih lanjut Sagaf S Pettalongi mengurai sulitnya melakukan pembenahan karena terkendala alat berat dan keterbatasan ketersediaan pasokan BBM ke Kota Palu. Alat berat masih terkonsentrasi untuk fasilitas publik yang sangat vital seperti rumah sakit, bandara, dan runtuhan bangunan yang diperkirakan ada mayat tertimbun'.

'Rasa duka pun menyelimuti kami, ada dua dosen yang positif wafat ditambah empat orang mahasiswa. Sebagian masih menjalani perawatan dirumah sakit akibat luka tertimpa material serta  sebagian dosen dan mahasiswa masih dipengungsian, dan tentu saja trauma psikologis kami rasakan sehingga kami tak dapat memaksakan keadaan, semua kami harus mulai dari titik nol”  ungkapnya.

[caption id="attachment_8990" align="alignnone" width="300"] Sumber: https://maps.google.com/[/caption]

Tidak ada komentar