Page Nav

HIDE

Grid

GRID_STYLE

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Breaking News:

latest

Prof. Dedi Djubaidi Ajak Mahasiswa Berpikir Out of the Box

Humas IAIN Parepare --- Prof. Dr. H. Dedi Djubaidi, MA., memberikan Kuliah Tamu di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) di gedung...


Humas IAIN Parepare --- Prof. Dr. H. Dedi Djubaidi, MA., memberikan Kuliah Tamu di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) di gedung Seni Budayah IAIN Parepare, Kamis, 7/11/2019.









Kegiatan Kuliah Tamu ini didahului dengan sambutan Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Dr. Muliati, M. Ag. dan membuka acara tersebut dengan resmi. Tema yang dibahas dalam Kuliah Tamu ini adalah Komitmen Kebangsaan dan Pembangunan Nasional dalam Bingkai Maqashid Syariah di Era Revolusi Industri 4.0.





Hadir dalam kegiatan dihadiri seluruh civitas Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi). Selain Dekan, hadir juga mendampingi Wakil Dekan 1 dan 2, Budiman dan Agus Muchsin. Ketua-ketua Program Studi, dosen, pegawai, dan ratusan mahasiswa se- Fakshi. Kepala Pusat Penerbitan dan Publikasi Ilmiah LP2M, Muh. Ali Rusdi bertindak sebagai pemandu kuliah tamu tersebut.





Dalam kuliah tamu ini, Prof. Dedi Djubaidi berbicara sekitar 2 jam non stop di depan mahasiswa. Dalam kuliahnya, Prof. Dedi bukan saja mencerahkan dan meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa. Beliau juga memberikan inspirasi dan motivasi kepada mahasiswa sebagai generasi muda dan masa depan bangsa.





"Mahasiswa sebagai generasi muda bangsa harus memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. Tetapi komitmen kebangsaan pemuda itu ditunjukkan dalam bentuk kreativitas. Pemuda harus kreatif. Saatnya pemuda berpikir "out of the box. Berpikir dan berkreativitas diluar kebiasaan atau kelaziman".





"Bangsa ini membutuhkan pemuda yang kreatif dan solutif. Bukan sebatas pemuda yang hanya bisa menghargai sejarah dan sejarah bangsanya. Tetapi bagaimana mereka menjadi inspirator dan solutif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara".





Dalam uraian selanjutnya, Prof. Dedi Djubaidi menegaskan bahwa komitmen kebangsaan harus dibangun melalui pendekatan syariah. "Inti syariah itu ada pada al- Quran, mulai dari Surah al- Fatihah sampai kepada Surah an- Nas. Al- Quran harus menjadi pentunjuk, bukan saja bagi Islam, tapi petunjuk untuk semua manusia. Keimanan menjadi tolak ukur kecintaan kepada negara", urainya panjang lebar.


Tidak ada komentar