Humas IAIN Parepare --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan ...
Humas IAIN Parepare --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menjadi tuan rumah penyelenggaraan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan proposal Senior Experten Service (SES) Indonesia-Jerman. Bimtek ini dilakukan secara bersama dengan empat PTKIN, yaitu IAIN Parepare, IAIN Bone, IAIN Palopo dan IAIN Kendari.
Kegiatan Bimtek ini diselenggarakan selama 2 hari, yaitu Kamis-Jumat, 24-25 Oktober 2019 di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare. Senior Experten Service (SES) adalah sebuah lembaga nirlaba yang berada di bawah kementrian Kerjasama Luar Negeri Jerman. SES bergerak dalam pemberian layanan keahlian, bantuan konsultansi dan pelatihan keterampilan. Layanannya telah digunakan di berbagai perguruan tinggi di dunia.
Beberapa tahun lalu, Kemenag RI melalui Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin telah meneken Memorandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Eksekutif SES Jerman, Susanne Norman. Kamaruddin Amin berharap kerjasama dengan SES Jerman dapat dimanfaatkan oleh PTKIN di Indonesia untuk mengajukan bidang expertise yang mereka butuhkan untuk pengembangan kapasitas kelembagaan (dikutip dari akun resmi Diktis Kemenag RI).
Dalam Bimtek bersama ini, panitia mendatangkan khusus pemateri dari Kemenag RI dan lembaga SES Jerman. Para pemeteri lebih banyak memberikan materi yang bersifat aplikatif. Misalnya Skema Pembiyaan dan Pelaporan Visiting Professor-SES Expert, Desain Program SES Expert, dan Penyusunan Formulir Pengajuan Program SES Ekspert. Peserta secara berkelompok diminta untuk menyusun proposal berdasarkan kebutuhan pengembangan pada lembaga masing-masing.
Wakil Rektor Bidang AUPK, H. Sudirman L., yang mewakili Rektor dalam penutupan acara tersebut berharap proposal yang telah disusun dalam Bimtek segera diajukan sehingga dapat menghadirkan Ekspert dalam waktu yang tidak lama lagi. Kehadirin Ekspert (tenaga ahli) dari Jerman (SES) sangat dibutuhkan untuk berkontribusi terhadap akselerasi penguatan program dan kelembagaan, khususnya bagi PTKIN.
Tidak ada komentar